Dokter Sombong Picu Pasien Lari ke Luar Negeri

Dokter Sombong Picu Pasien Lari ke Luar Negeri
Dokter Sombong Picu Pasien Lari ke Luar Negeri
Ketiga, masih kata Latre, adalah soal kepastian tarif berobat. Dia mengatakan, pengobatan di RS di Indonesia sulit diprediksi berapa besarannya. Seringkali, pasien menjadi terkaget-kaget mendapat tagihan pembayaran.

Sementara, menurut Latre, RS-RS di Penang dan Singapura, pelayanannya bagus dan biaya sudah bisa diestimasi sejak awal. "Dari awal sudah bisa diperkirakan costnya kalau di Penang dan Singapura. Kalau di kita tak bisa diperkirakan," imbuh Latre.

Terakhir, keempat, adalah soal ketepatan waktu dan ketepatan diagnosa. Sudah sering dikeluhkan pasien di RS dalam negeri, terutama RS plat merah, pasien bisa hingga berhari-hari tak disentuh dokter. Ini berbeda dengan RS di Penang dan Singapura, yang menurut Latre, penanganan pasien dilakukan secara tepat waktu, sebagai bagian dari service.

Dia yakin, jika sejumlah hal tersebut bisa dibenahi, secara lamban laun pasien berduit akan merasa nyaman berobat di RS dalam negeri. "Benahi service, empati, estimasi cost, ketepatan waktu dan diagnosa, pastilah (pasien, red) tak lari ke mana," kata Latre.

JAKARTA - Tren warga yang punya kantong tebal lebih memilih berobat ke luar negeri, bukan hanya fenomena di Medan. Namun, sudah menjadi fenomena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News