Doktor Malam
Oleh: Dahlan Iskan
"Mesin itu benda mati. Tidak bisa salah," katanya. "Jadi tidak ada istilah barang bekas di mesin. Yang ada adalah mesin yang dirawat dengan baik atau tidak," tambahnya.
Setiap perawatan mesin, katanya, harus bisa mengembalikan mesin pada posisi baru.
Promotor Teguh membuka "rahasia" di balik raihan doktor di usia 58 tahun ini.
"Saya sering ditanya orang, Teguh itu doktor lulusan mana. Kok hebat," katanya.
"Saya jawab, lulusan UB. Karena itu saya lantas minta agar Teguh benar-benar kuliah S-3 di UB saja," katanya.
Sang promotor adalah alumni teknik mesin UB tahun 86. Seangkatan dengan Teguh. Angkatan itu terkenal karena punya "walisongo". Yakni sembilan mahasiswa yang tidak kunjung lulus. Mereka tidak pernah punya niat untuk ikut ujian akhir. Mereka sibuk sebagai aktivis.
Akhirnya sembilan mahasiswa itu sepakat ikut ujian. "Kami semua lulus. Hanya satu yang tidak lulus yakni Teguh," katanya. Tetapi, ya, itulah nasib orang.
"Yang lulus seperti saya jadi dosen. Yang tidak lulus seperti Teguh jadi direktur utama perusahaan besar," guraunya.
Maka hanya Teguh Widjajanto yang kemarin lulus S-3. Anak sulungnya meraih gelar doktor hari ini. Dua-duanya doktor teknik mesin Universitas Brawijaya Malang.
- UMB, ZBTII, & Perusahaan Raksasa China Kolaborasi Kembangkan Live Streaming Education
- Dukung Kesuksesan KTT WWF di Bali, PLN Indonesia Power Siapkan Pasokan Listrik Andal
- Pernyataan Sikap MRPTNI tentang UKT Mahal, Poin 3 Sangat Jelas
- Usut Kasus Korupsi di PLN, KPK Periksa Pihak PLTU Bukit Asam
- Antre Maling
- Antre Bonek