Dor, Satu Terduga Teroris Masih Dirawat Akibat Luka Tembak
jpnn.com, MAKASSAR - Seorang terduga jaringan teroris berinisial I masih dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara setelah mengalami luka tembak oleh anggota Densus 88.
"Yang mengalami luka tembak itu sekarang dirawat di RS Bhayangkara dan dua lainnya tewas karena semuanya melakukan perlawanan saat akan diamankan," ujar Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam di Makassar, Rabu (6/1).
Ia mengatakan, tindakan tegas terukur dilakukan oleh anggota Densus 88 yang dibantu oleh anggota Gegana Brimob Polda Sulsel saat akan dilakukan penangkapan.
Terduga teroris yang berjumlah 20 orang di beberapa rumah di Villa Mutiara itu saat akan diamanahkan kemudian melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam (sajam) jenis parang dan senapan angin.
"Jika kondisinya sudah memungkinkan untuk dibawa ke Jakarta, maka langsung akan diterbangkan. Tapi untuk saat ini masih dikawal ketat dulu di RS Bhayangkara," katanya.
Kapolda Sulsel Merdisyam juga mengatakan jika ada 17 orang lainnya yang dibawa oleh anggota Densus 88 ke Jakarta untuk dimintai keterangan.
"Secara teknis itu menjadi penanganan oleh anggota Densus 88 dan kami di Polda Sulsel hanya sebatas back-up saja," terangnya.
Adapun yang tewas dalam penggerebekan itu yakni MR (mertua) dan AZ (menantu). Keduanya bersama anggota keluarganya yang lain sudah dibaiat sebagai anggota ISIS melalui jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia. (antara/jpnn)
Densus 88 melakukan tindakan tegas terukur terhadap sejumlah terduga teroris yang digerebek di Makassar.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Bersenjata Laras Panjang, Densus 88 Tangkap Satu Terduga Anggota Jemaah Islamiyah di Palu
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama