Dorong Kemandirian Farmasi Nasional, Fitofarmaka Harus Masuk JKN

"Kalau boleh dikatakan, kita ini nomer satu di dunia bahan alamnya kalau kita gabungkan darat dan laut ya, jadi sangat mungkin kita untuk mandiri dan ketahanan di bidang kesehatan," katanya.
Hal ini juga didukung dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tak kalah dengan SDM asing. Itu terbukti dari berbagai penghargaan yang didapat.
“Sudah dibuktikan, tadi salah satu staf kami mendapatkan penghargaan inovator marker untuk tanaman obat. Itu fungsinya untuk apa? Untuk melakukan standarisasi bahan alam kita supaya kualitasnya (memenuhi) standar, termasuk efikasi dan keamanannya,”ucapnya.
Di sisi lain, penyakit-penyakit yang banyak ditemui di tengah masyarakat seperti penyakit degeneraif yakni stroke, kardiovaskular, diabetes umumnya dapat diredam dengan obat bahan alam.
“Bagaimana mereka bertahan hidup dan bahkan lebih sehat, karena obat alam. Jadi, potensi yang sudah kita warisi sejak lama harus kita manfaatkan secara optimal. Itu harapan saya. Dan, sekolah farmasi ITB mendukung penuh hal ini," pungkasnya. (esy/jpnn)
Dorong kemandirian farmasi nasional, OMAI di mana fitofarmaka termasuk di dalamnya diharapkan masuk dalam formulasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad
- Peserta JKN Dirawat di RSUP Dr Kariadi Capai 86 Persen, Tiap Hari 2.000 Pasien
- BPJS Kesehatan Jamin Layanan Kesehatan Komprehensif Bagi Ibu Hamil
- Keren, BPJS Kesehatan Siapkan Layanan Gratis bagi Pemudik
- Mengenal Cara Kerja Asuransi Kesehatan, Silakan Disimak
- BPJS Kesehatan Semarang Pastikan Layanan JKN Berjalan Selama Libur Lebaran 2025
- BPJS Kesehatan Pastikan Mantan Pekerja Sritex Group Tetap Terlindungi JKN