Dosa DI's Way

Oleh Dahlan Iskan

Dosa DI's Way
Foto: disway.id

Saya juga mendapat kiriman foto malam minggu lalu: ibu-ibu sudah mulai menari-dansa lagi malam itu. Di pinggir sungai. Sebagian pakai masker. Sebagian lagi tidak.

Baca Juga:

Melihat foto Wuhan yang sudah ingar bingar itu hampir saja saya emosi: kurang ajar Wuhan!

Yakni ketika saya membaca artikel yang beredar luas di medsos. Yang mengungkapkan pendapat seorang profesor ahli imunitas dari Jepang --yang juga pemenang hadiah Nobel.

Nama ahli itu: Prof. Dr. Tasuku Honjo. Ia mengatakan --di medsos itu-- pernah bekerja untuk laboratorium virus kelelawar di Wuhan.

Namun belakangan kaget. Saat menghubungi para peneliti di lab itu tidak ada yang menjawab. Mereka sudah meninggal semua di dalam lab.

Lalu otak saya jalan: kok media utama dunia tidak ikut memberitakannya ya? Kan berita ini mestinya luar biasa hebatnya.

Saya cek website Asahi Shinbun, koran Tokyo paling bergengsi di Jepang. Saya cek pula Yomiuri Shinbun, koran terbesar di sana. Sekaligus melepas kangen.

Saya pernah ke kantor koran-koran itu. Pernah pula ke lebih 20 koran daerah di Jepang --mulai dari Nagasaki (paling Selatan), Fukuoka, Hiroshima, Nagoya sampai Hokkaido Shinbun dan Kushiro Shinbun di paling utara.

Vietnam memang luar biasa. Dari 90 juta penduduknya hanya 270 orang yang terkena Covid-19. Yang meninggal: 0. Penderita barunya: 0. Yang meninggal baru: 0.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News