Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Ngadu ke Dewan

Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Ngadu ke Dewan
Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Ngadu ke Dewan
KENDARI - Ratusan mahasiswa dari Akademi Analis Kesehatan (AAK) milik Yayasan Bina Husada Kota Kendari, mengadukan kampusnya  ke DPRD Sultra, Selasa (29/11). Mereka minta agar penguasa yayasan untuk segera mereformasi birokrasi.

Ketua Senat (AAK) Yudha Widya Nugraha menegaskan, ada kepentingan terselubung yang terjadi di kampus.Misalnya perombakan dosen tapi sudah tidak memperlihatkan komposisi keahlian yang sebenarnya diharuskan sesuai  aturan akademik. Hal ini memicu mogok mengajar, sehingga berbuntut pada mahasiswa.

"Banyak pihak yang tidak sepakat, termasuk dosen-dosen keahlian. Sebab, profesinya merasa diremehkan. Makanya, dosen mogok mengajar. Kalau sudah begitu, jelas kami yang dirugikan. Padahal kita sudah membayar. Lebih janggal adalah  jadwal ujian tengah semester maupun ujian akhir semester terbengkalai,"ujarnya di hadapan anggota DPRD Yusran Silondae.

Tujuan kampus AAK adalah, menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat pelayanan laboratorium kesehatan. Harapannya dapat  memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara kritis, kreatif, inovatif dan bermoral. Namun hal tersebut sulit terwujud karena  pihak yayasan membuat banyak kebijakan yang sangat merugikan mahasiswa. Diantaranya, yayasan mempersulit masiswa

mengikuti program akhir (penyusunan KTI). Mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti tanpa alasan yang jelas.

KENDARI - Ratusan mahasiswa dari Akademi Analis Kesehatan (AAK) milik Yayasan Bina Husada Kota Kendari, mengadukan kampusnya  ke DPRD Sultra,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News