DPR Soroti Kesalahan Cara Menginformasikan Susu Kental Manis

DPR Soroti Kesalahan Cara Menginformasikan Susu Kental Manis
DKR Gelar Aksi untuk Ingatkan Bahaya Susu Kental Manis bagi Anak. Foto: Istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengatakan, kontroversi seputar susu kental manis (SKM) dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena adanya kesalahan dalam menginformasikan produk kepada masyarakat.

SKM diiklankan sebagai produk minuman susu yang sehat bergizi, termasuk bagi anak-anak.

Padahal, karena kandungan gulanya tinggi, produk ini merupakan pelengkap/topping penambah rasa pada makanan dan minuman.

“Karena itu, harus ada pengawasan dalam menginformasikan produk perusahaan kepada masyarakat oleh lembaga pemerintah, dalam hal ini BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional). Di sisi lain, masyarakat juga harus lebih aware karena kadang tidak membaca komposisi dan kandungan gizi dalam setiap produk,” kata Nihayatul, Senin (16/10).

Sebagaimana diketahui, sejumlah elemen masyarakat dan pakar terus menyuarakan tagline SKM Bukan Susu untuk melawan pengiklanan yang dianggap membohongi publik.

Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) menilai kandungan gula yang mencapai 50 persen pada produk SKM berpotensi menyebabkan obesitas dengan risiko diabetes.

Di Amerika dan negara maju lainnya, susu kental manis kini sudah tidak dikonsumsi secara massal karena dianggap rendah gizi dan terlalu banyak mengandung gula.

Selain DKR, berbagai kalangan baik pemerintah maupun pemerhati anak sebenarnya juga telah menyuarakan keprihatinan atas promosi susu kental manis untuk konsumsi anak dan keluarga.

Kontroversi seputar susu kental manis (SKM) dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena adanya kesalahan dalam menginformasikan produk kepada masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News