DPR Tegaskan IPO PGE tak Berganti Kepemilikan

Karena seperti diketahui, saat ini PGE mengoperasikan 672 MW secara Own Operation dan 1205 MW melalui Joint Operation Contract (JOC). Padahal, PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola langsung PGE menjadi 1.272MW pada 2027.
“Lewat pendanaan IPO itulah, PGE akan leluasa berinvestasi,” terang dia.
Pendanaan melalui IPO, menurut Mukhtarudin memang sangat dibutuhkan. Pasalnya, investasi geothermal memang butuh dana cukup besar.
“Contohnya sekarang, untuk mengembangkan 100 MW, PGE membutuhkan USD500 juta,” kata Mukhtarudin.
Memang, PGE bisa memperoleh dana dari lembaga pinjaman berbunga murah. Tetapi jangan lupa, bahwa perusahaan wajib membayar pinjaman setiap tahun. “Beda kan dengan IPO? Melalui IPO, untung atau rugi bisa di-share ke pemegang saham,” jelasnya.
Mukhtarudin juga mengingatkan, banyak perusahaan energi mancanegara masuk ke bursa saham.
Di Asia Tenggara, misalnya, PTT Public Co., LTD melakukan IPO pada 2001. Dan nyatanya, Pemerintah Thailand masih memegang saham sebesar 51,1 persen.
“Perusahaan energi internasional sangat paham dengan manfaat IPO. Di satu sisi mereka memperoleh dana investasi, dan di sisi lain perusahaan tetap milik pemerintah masing-masing. PGE pun sekarang sedang melangkah ke sana. Tidak hanya untuk mendapatkan dana investasi, namun juga agar lebih transparan dan memiliki tata kelola yang lebih baik. Jadi, selayaknya kita dukung. Tak ada yang harus dipersoalkan,” seru Mukhtarudin.(chi/jpnn)
Melalui pendanaan lewat IPO, Pertamina Geothermal Energy (PGE) semakin lincah dan leluasa mengembangkan bisnis.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional