Dua Hari Dirawat di RS, Utha Likumahuwa Masih Koma
Diduga Kecapaian, Selama Ini Sakit Diabetes
Rabu, 29 Juni 2011 – 08:08 WIB
Mewakili keluarga, Ade juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan berbagai pihak kepada Utha. Para kenalan dan sahabat memang langsung mengontak orang-orang dekat Utha begitu tersiar kabar bahwa pelantun lagu Esok Kan Masih Ada itu koma di rumah sakit. Dukungan juga muncul dalam bentuk sebuah akun khusus di Facebook. "Di antaranya Diana Nasution dan beberapa teman lain," kata Debbi.
Di Pekanbaru Debbi ditemani anak keduanya, Abraham, yang baru mendarat Senin sore (27/6). Ditemui kemarin di depan ruang ICU Rumah Sakit Santa Maria, mengutip para dokter, Abraham mengakui bahwa ayahnya terkena serangan jantung. "Mungkin karena kecapaian," katanya.
Utha yang berdarah Ambon dikenal sebagai penyanyi dengan suara khas. Kemampuannya untuk menjiwai tiap lagu yang dibawakan membuat karirnya yang mulai melejit pada akhir 1980-an awet. Kelebihannya, dia juga lentur berpindah-pindah dari fusion jazz ke apa yang disebut sebagai pop kreatif. Itu pula yang membuatnya bisa lancar berduet dengan siapa saja. Salah satunya dengan Trie Utami yang menelurkan hit pada era 1990-an, Mungkinkah Terjadi.
Mengenai kemungkinan perawatan Utha dipindah ke Jakarta, hingga saat ini hal tersebut masih dipertimbangkan. "Kami akan tunggu keputusan dokter. Jika harus dipindahkan, bisa saja kami pindahkan ke Jakarta," ujar Ade.
Meski sudah stabil, Utha Likumahuwa belum sadarkan diri akibat serangan jantung. Peluang untuk kembali normal fifty-fifty. Keluarga mempertimbangkan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor