Dua Jam dari Kaimana, di Sana Ada Pesona...Wow! Wow!
Potowayburu jug bisa diakses lewat udara. Adanya lapangan terbang menjadi tempat landasan bagi beberapa pesawat perintis berkapasitas 8 orang penumpang. Jarak tempuh dari Bandara Mozes Kilangin sekitar 45 menit.
Dulu, Potowayburu adalah salah satu kampung yang ‘hidup’ lantaran ada sebuah perusahaan yang beroperasi mengeksploitasi hutan di kampung yang berbatasan dengan beberapa kabupaten tetangga ini.
Jejak perusahaan yang konon milik keluarga pengusaha Orde Baru ini masih terlihat. Salah satunya bangunan kantor dua lantai yang kini dijadikan sebagai Kantor Distrik Mimika Barat Jauh.
Kondisinya pun mulai rapuh. Ada pula perumahan permanen yang masih berdiri dan didiami oleh pegawai distrik.
Sebuah bangunan Gereja Oikumene yang tak lagi digunakan masih berdiri dalam kondisi yang hampir rubuh. Gereja ini pun memiliki cerita mistis hingga tak seorang pun ingin menyentuhnya.
Jalan mulai dari dermaga pelabuhan yang menghubungkan kampung-kampung juga masih tetap ada dan dijadikan akses oleh warga.
Hanya saja, sebagian badan jalan sudah ditumbuhi tanaman hingga hanya setapak jalan yang bisa dilalui.
Dua unit kendaraan berupa becak motor (bentor) milik Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang sering beroperasi. Selebihnya tidak lebih dari 10 unit motor.
BAGI sebagian besar masyarakat Mimika, nama “Potowayburu” tentu tidak setenar nama “Kokonao”. Keduanya sama-sama berada
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor