Dua Tahun Program Food Estate, Produktivitas Petani Meningkat

Dua Tahun Program Food Estate, Produktivitas Petani Meningkat
Petani bawang. ILUSTRASI. Foto: Humas Kementan

Selain informasi budidaya, kata Saiful, kelompok tani juga mendapatkan informasi terkait teknologi pertanian mutakhir, pemasaran hasil, hingga akses permodalan..

"Di food estate ini banyak sekali pendidikan-pendidikan pertanian. Termasuk informasi permodalan dari KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang bagus. Ada juga beberapa pelatihan-pelatihan yang makin gencar. Jadi, di wilayah (kelompok tani) lain kena juga (mendapatkan) imbas dari food estate, semuanya baik," ungkapnya.

Namun demikian, jelas Saiful, mereka terkendala akses jalan. Jalan desa, jelasnya, belum beraspal sehingga jalanan licin dan membuat motor pengangkut hasil pertanian tergelincir. Maklum, Desa Sidomulyo berada di lereng penungungan.

"Sekarang ini tidak ada petani yang memanggul hasil pertanian, tetapi pakai sepeda motor. Ini jalannya licin. Kalau bisa, jalannya dibangun. Ini sangat membantu akses kami, sehingga tidak licin kalau bawa pupuk, karena kami kan di pegunungan, jalannya turun-naik," ujar Saiful.

Keluhan senada disampaikan Hartoyo. Kelompok dia mengalami kendala akses air. Ini terjadi karena aliran air dari saluran primer ke saluran sekunder terhambat.

"Saluran sudah dangkal. Ini menyulitkan akses air," kata dia. Dia berharap, akses air ini bisa diperbaiki.(flo/jpnn)

Produktivitas dan pendapatan para petani turut meningkat saat mengikuti program food estate.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News