Duh...Harga Cabai Terus Naik
Data Dinas Pertanian Sumbar, dalam setahun produksi cabai lokal mencapai 59 ribu ton. Sentra penghasil cabai di antaranya, Solok, Agam, Tanahdatar dan Limapuluh Kota. Sementara untuk konsumsi di Sumbar rata-rata mencapai 30 ribu ton per tahun.
“Jadi sebenarnya Sumbar bisa tidak kekurangan cabai jika pedagang tidak menjual cabai ke provinsi tetangga, seperti Pekanbaru dan Kota Batam. Jadi cabai lokal harus dimanfaatkan untuk dijadikan solusi,” ujarnya.
Menurut Candra, produksi cabai merah lokal yang dijual ke luar provinsi mencapai 30 ribu ton lebih setiap tahun.
Guna meredam kenaikan harga cabai, Dinas Pertanian menggelar pasar tani setiap Jumat di kantor atau di Dinas Pertanian di KM-8 Bandar Buat, Padang, dan dikhususkan menjual komoditi cabai merah.
“Jumlah cabai yang disediakan setiap minggu selalu ditambah, dengan harga jual di bawah harga pasar,” ujarnya.
Pada Jumat ini pihaknya menempatkan cabai 100 kilogram. Minggu depan akan dinaikan menjadi 200 kilogram dan aman dinaikkan unuk seterusnya.
“Harga jual cabai Rp 70 ribu di pasar tani, sedangkan harga di pasaran Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu per kilogram,” sebut Candra.
Sementara untuk meredam gejolak harga cabai akibat pasokan menipis, Gubernur Irwan Prayitno telah mengeluarkan surat edaran pada 24 Oktober lalu, yang isinya menginstruksikan seluruh PNS menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing.
SOLSEL - Harga cabai di sejumlah daerah di Sumatera Barat hingga kemarin masih mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan terjadi dalam satu-dua hari sekali.
- PMKRI Toraja Desak Penjabat Gubernur Sulsel Prioritaskan Membenahi Infrastruktur Jalan
- Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi
- Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, 14 Orang Jadi Tersangka
- Edistasius Endi: PPPK Harus Menjalankan Fungsi sebagai Perekat Bangsa
- Brimob Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 11 Ton BBM Ilegal
- Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau