Dukung Antikudeta Militer, Aktor Terkenal Digelandang Polisi, Myanmar Masih Mencekam

Dukung Antikudeta Militer, Aktor Terkenal Digelandang Polisi, Myanmar Masih Mencekam
Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. Foto: ANTARA/REUTERS/Stringer/wsj

Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers, Selasa, bahwa tindakan tentara berada dalam konstitusi dan didukung oleh mayoritas rakyat. Mereka menyalahkan pengunjuk rasa karena memicu kekerasan.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, mengatakan pada Sabtu, setidaknya ada 569 orang telah ditangkap, didakwa, atau dijatuhi hukuman sehubungan dengan kudeta tersebut.

Kekerasan di Mandalay pada Sabtu adalah insiden paling berdarah dalam lebih dari dua minggu demonstrasi di kota-kota besar dan kecil di seluruh Myanmar.

Demonstrasi itu menuntut diakhirinya kekuasaan militer dan pembebasan dari penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan lainnya.

Demonstrasi dan kampanye pembangkangan sipil dalam pemogokan dan gangguan, tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dengan lawan-lawan militer yang skeptis terhadap janji untuk mengadakan pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang. (reuters/ant/jpnn)


Aktor terkenal bernama Lu Min digelandang polisi Myanmar, karena dianggap mendukung antikudeta militer pada 1 Februari.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News