Dukung Ketahanan Pangan, Kemdiktisaintek Galakkan Riset & Inovasi Benih Unggul

Strategi ini lebih mengutamakan penggunaan teknologi dalam budidaya pertanian.
Fauzan Adzimen mencontohkan, di Bondowoso produksi padi jika tanpa dilakukan intensifikasi, sawah hanya bisa menghasilkan gabah 5 ton per hektare.
Dengan implementasi intensifikasi pertanian berbasis riset organik, produksi bisa meningkat menjadi 8 ton per hektare.
Peran riset dalam upaya mencapai ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan nilai tambah baik dalam hal produktivitas benih melalui teknologi genomics.
Selain itu, riset juga berperan dalam optimalisasi penggunaan lahan melalui implementasi berbagai teknologi baik berbasis internet of things (IoT) dan juga kecerdasan buatan.
“Jadi, tanpa memperbesar lahan, namun dapat meningkatkan produktifitas pertanian yang bermuara pada pencapaian ketahanan pangan,” jelas Fauzan Adziman. (esy/jpnn)
Dukung ketahanan pangan, Kemdiktisaintek galakkan riset & inovasi menghasilkan benih unggul
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- Kemdiksainstek: Gerakan #KampusBerdampak Bukti MBKM Berlanjut
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!