Dukung Makan Bergizi Gratis, YLPKGI-Muhammadiyah Teken MoU Program ASIK

jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI) dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk implementasi Program Anak Sehat Indonesia Kuat (ASIK).
Penandatanganan MoU ini dilakukan di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah dan disaksikan langsung oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan Ketua Umum YLPKGI Yukki Nugrahawan Hanafi, dan disaksikan Ketua Pembina YLPKGI Arsjad Rasjid.
Arsjad Rasjid menyampaikan bahwa kolaborasi ini menandai komitmen YLPKGI dan Muhammadiyah untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi bentuk gotong royong banyak pihak dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis.
"Program ASIK merupakan bentuk gotong royong YLPKGI bersama berbagai pemangku kepentingan agar anak-anak Indonesia tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Insya Allah, dengan bergabungnya Muhammadiyah, kita bisa menciptakan dampak yang lebih besar," ujar Arsjad Rasjid.
Program ASIK mengusung pendekatan Pentahelix yang melibatkan kolaborasi lima pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat.
Yayasan telah berhasil melakukan proyek percontohan di beberapa daerah seperti Kebumen (Jawa Tengah), Kulon Progo (DI Yogyakarta), NTT dan juga Sulawesi Utara.
Kolaborasi Strategis dengan Muhammadiyah Dengan lebih dari 10.000 lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, Muhammadiyah menjadi salah satu mitra ideal untuk memperluas dampak Program ASIK.
YLPKGI dan Muhammadiyah teken MoU Program Anak Sehat Indonesia Kuat (ASIK) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis.
- Pengamat: Manfaat Program MBG Besar, Harus Lanjut, Jangan Disetop
- Gubernur Lampung Dukung Gerakan Dapur Indonesia Jalankan Program MBG Rutin
- Kornas Kawan Indonesia Minta Aparat Usut Sengkuni di Program MBG
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi