Dukung Polri, Gus Yaqut: Perusuh pada 21-22 Mei Merusak Demokrasi
“Dengan sikap yang cepat dan tanggap, Polri juga menangkap mereka yang hendak melakukan ancaman pembunuhan terhadap para tokoh bangsa,” ujarnya.
Menurut Gus Yaqut, tindakan ancaman pembunuhan bagi para tokoh bangsa menjadi catatan serius bagi demokrasi Indonesia.
Dia mengatakan, selama 21 tahun setelah reformasi demokrasi Indonesia memperoleh catatan yang positif, yakni pemilu sudah berjalan secara baik.
Dia menjelaskan, catatan dan evaluasi adalah keharusan. Namun, kata Gus Yaqut, aspirasi harus disampaikan melalui jalur hukum.
“Melawan pemerintah dengan ancaman pembunuhan para tokoh bangsa adalah tindakan makar. Pada posisi ini Ansor berdiri pada garis yang tegas yakni melawan upaya upaya makar,’’ ujar Gus Yaqut.
GP Ansor juga mengimbau para elite politik untuk berhenti mengembuskan isu negatif.
”Pada bulan baik ini sepatutnya ajakan komunikasi itu harus disambut dengan baik sehingga ketegangan di elite bisa mencairkan suasana di akar rumput.” ujarnya.
Menurut dia, tindakan para perusuh sudah kehilangan momentum dengan respons masyarakat sipil yang memberikan dukungan moril kepada Polri.
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendukung Polri menindak tegas para perusuh dan mencari dalang provokator kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019.
- 200 Peserta Ikuti GP Ansor Gowes Jakarta-Bekasi, Tapak Tilas Perjuangan Ulama
- GP Ansor Dirikan 250 Posko Mudik, Bantu Masyarakat Nyaman Pulang Kampung
- GP Ansor Rajut Persatuan Pascapilpres dan Kembangkan Potensi Anak Muda Indonesia
- Kabar Gembira untuk Guru PAI Non-PNS & Bukan PPPK, Langsung Masuk Rekening, Alhamdulillah
- Pendaftaran CPNS 2024: Dua Menteri Menyepakati Langkah Terobosan, Alhamdulillah
- Gus Yaqut: Kemenag Tidak Pernah Larang Penggunaan Speaker di Masjid