Dukungan Parlemen Anjlok, Berlusconi Mundur

Italia Terancam Bangkrut

Dukungan Parlemen Anjlok, Berlusconi Mundur
Dukungan Parlemen Anjlok, Berlusconi Mundur
Dia menulis dalam situs jejaring sosial itu setelah meninggalkan Roma untuk menghadiri pertemuan keluarga di vila mewahnya di Arcore, dekat Milan. "Kita harus siap bertarung. Sebab, kalau terjadi revolusi sayap kiri melawan pemerintah, itu adalah tindakan melawan demokrasi," tulisnya.

 

Dia juga merespons keras ancaman Partai Liga Utara Italia yang akan keluar dari pemerintahan koalisi. Kepada surat kabar Libero, dia menyebutkan, orang-orang yang akan meninggalkan dirinya adalah pengkhianat. "Saya mengusulkan pemungutan suara untuk mosi tidak percaya. Saya ingin melihat siapa yang mencoba mengkhianati saya," ujarnya.

 

Posisi Berlusconi diketahui berbahaya sejak muncul hasil jajak pendapat yang dilansir harian Repubblica pada Juli lalu. Popularitasnya anjlok dari 62 persen menjadi 24 persen. Itu belum seberapa. Saat negerinya sedang menghadapi gempuran krisis ekonomi, sejumlah gugatan juga menanti dirinya. Mulai gugatan korupsi, penyelewengan kekuasaan, hingga skandal seks dengan perempuan di bawah umur. "Makin sedikit orang yang percaya dia," ungkap lembaga riset IPR sebagaimana diwartakan Repubblica.

 

Namun, Berlusconi tak peduli. Buktinya, tidak lama sejak riset itu muncul, Jerman dihebohkan oleh komentar perdana menteri yang terpilih pada 2008 tersebut. "Boncengan dia sangat dahsyat," ujar Berlusconi mengomentari bobot badan Kanselir Jerman Angela Merkel dalam percakapan telepon dengan seorang editor harian Italia. Telepon itu, tampaknya, disadap sejumlah penyelidik yang tengah memeriksa beberapa perkara terkait dengan Berlusconi. Ada 100 ribu percakapan yang disadap.

 

ROMA - Ini merupakan babak terakhir sepak terjang Silvio Berlusconi sebagai penguasa Italia. Setelah lolos dari berbagai kontroversi, termasuk skandal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News