Dulu dan Kini Tetap Dipadati Kapal Asing
Jumat, 05 Juli 2013 – 00:56 WIB

Pelabuhan Belawan tempo doeloe. Foto: inaport1.co.id
Setelah selesai dibangun demaga tempat sandar kapal yang dikenal dengan Pelabuhan Ujung Baru Belawan tersebut difungsikan pada abad ke 20 atau tahun 1920. Sedangkan Bandar Labuhan Deli mulai tak berfungsi akibat dari tingkat sedimentasi dan penyempitan alur Sungai Deli.
Pelabuhan Belawan yang terus menunjukan peningkatan baik dari arus kunjungan kapal maupunbongkarmuatbarang, sempatmengalami kemerosotan. Hal itu terjadi setelah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, volume kargo di pelabuhan ini turun signifikan.
Pelabuhan Belawan tidak mencapai lalu lintas kargo kolonial sampai tahun 1960-an. Setelah hampir 20 tahun sepi dari aktivitas, pelabuhan terkemuka di Sumatera Utara kembali bangkit.
Pelabuhan Belawan yang pasca kemerdekaan dikelola oleh perusahaan jawatan pelabuhan dan kini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), saat ini menjadi salah satu pelabuhan terpenting di Selat Malaka selain Port of Klang (Pelabuhan Klang) di Malaysia.
DILIHAT dari sejarahnya, keberadaan pelabuhan laut Belawan, Medan, tidak terlepas dari kota Labuhan Deli (sekarang Kelurahan Pekan Labuhan). Meski
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu