Dulu Office Boy, Kini Ubah Limbah Pelepah jadi Rupiah

Dulu Office Boy, Kini Ubah Limbah Pelepah jadi Rupiah
Abdul Hakim sedang mengerjakan pembuatan kerajinan kaligrafi berbahan kayu, di kediamannya di Kaujopn, Kota Serang, Jumat (10/3). Foto: Supri/Radar Banten/JPNN.com

jpnn.com, SERANG - jpnn.com - Abdul Hakim sempat tertatih-tatih merintis usaha. Tak hanya kayu, limbah pelepah pisang pun disulap menjadi kerajinan yang mendulang rupiah.

Supriyono – SERANG

“Pahit kalau diingat, tapi indah kalau dirasakan,” ungkapan ini muncul saat Abdul Hakim berkisah pengalamannya membangun usaha kerajinan tangannya kepada Radar Banten (Jawa Pos Group) yang mengunjungi kediamannya di Kaujon Buah Gede, Kota Serang, Jumat (10/3) siang.

Bagaimana tidak, usahanya yang dimulai hanya bermodal ide dan limbah pelepah pisang dari kebunnya, sempat tak menghasilkan uang sepeser pun selama tiga bulan lamanya.

Padahal, di awal 1996 saat memulai usaha mandirinya itu, ia sudah memutuskan berhenti dari pekerjaan lamanya sebagai office boy di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.

Sementara, pada masa itu, Ismawati, istri Abdul Hakim, baru saja melahirkan buah hati pertamanya.

Namun, kegigihan langkahnya menggeluti usaha itu secara mandiri membuatnya bertahan hingga berjalan 22 tahun lamanya.

“Tiga bulan awal belum ada hasil sama sekali. Tapi, dijalani terus sampai setelah tiga tahun di Jakarta, kita pindah ke sini (Kota Serang, red),” kenang Hakim.

Abdul Hakim sempat tertatih-tatih merintis usaha. Tak hanya kayu, limbah pelepah pisang pun disulap menjadi kerajinan yang mendulang rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News