Dunia Kekurangan Vaksin, Menlu Retno Tegaskan Indonesia Siap Jadi Solusi

Dunia Kekurangan Vaksin, Menlu Retno Tegaskan Indonesia Siap Jadi Solusi
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara pada pertemuan virtual COVAX AMC Engagement Group pada Senin (12/7/2021). Foto: ANTARA/HO-Kemlu RI

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan kesiapan Indonesia untuk menjadi pusat atau hub produksi vaksin COVID-19 di kawasan Asia-Pasifik.

Pernyataan itu disampaikan Menlu RI dalam pertemuan Dewan Aliansi Vaksin Gavi dengan para ketua bersama COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group, di mana Indonesia mengangkat isu kendala ketersediaan pasokan vaksin.

“Produsen vaksin harus mampu meningkatkan kapasitas produksinya dan sudah saatnya negara berkembang dimasukkan dalam rantai pasokan vaksin global,” kata Menlu Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring pada Rabu (29/9).

Meningkatkan produksi atau pasokan vaksin dianggap sebagai salah satu upaya penting untuk memenuhi target vaksinasi 70 persen penduduk dunia pada pertengahan 2022.

Untuk mencapai target tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa dunia membutuhkan sedikitnya 11 miliar dosis vaksin COVID-19.

“Pada saat kita bicara mengenai rantai pasokan vaksin, saya sebutkan bahwa pembentukan pusat manufaktur vaksin mRNA yang sudah dilakukan di Afrika Selatan harusnya direplikasi di wilayah lain untuk mempercepat peningkatan produksi vaksin,” kata Menlu Retno.

Selain melalui peningkatan produksi, Indonesia juga terus mendorong mekanisme berbagi dosis vaksin (dose-sharing) dari negara yang memiliki kelebihan dosis vaksin kepada negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Dalam hal ini, Menlu RI sebagai salah satu ketua bersama COVAX AMC EG menekankan pentingnya negara yang memiliki kelebihan dosis vaksin untuk berbagi dosisnya secara lebih transparan, menyampaikan waktu pengiriman, dan menghindari berbagi dosis vaksin yang sudah akan habis masa berlakunya.

Menlu Retno Marsudi menyatakan kesiapan Indonesia menjadi solusi bagi masalah vaksin global

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News