Dunia Mengapresiasi Strategi Indonesia Melindungi Gambut

Dunia Mengapresiasi Strategi Indonesia Melindungi Gambut
Menteri LHK Siti Nurbaya saat menghadiri forum GPI, dalam rangkaian Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke-23 di Bonn, Jerman. Foto: Humas LHK for JPNN.com

Hasilnya cukup signifikan, Indonesia berhasil mengatasi Karhutla dan tidak mengalami bencana asap secara Nasional selama tahun 2016 dan 2017. Ini pertama kali setelah Karhutla rutin terjadi selama lebih dari 20 tahun. Jumlah titik api dan luas areal gambut terbakar juga mengalami penurunan signifikan hingga lebih dari 90 persen.

''Selain memperkuat peraturan pemerintah, dan penegakan hukum, berbagai program restorasi di lapangan masih berlangsung,'' jelas Menteri Siti.

Di antaranya dengan membangun blok kanal, membangun sumur di lokasi rawan karhutla, sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membakar lahan saat membuka kebun, sistem terpadu penanggulangan Karhutla, juga dilakukan vegetasi dan pengendalian teknik hidrologi tentang ketinggian muka air.

Hal terpenting lainnya, pemerintah juga mengatur perlindungan kubah gambut dan restorasi lahan gambut di hutan negara dan konsesi perusahaan.

"KLHK terus berupaya untuk mengakomodir mencari solusi terbaik dalam teknik hidrologi gambut. Dalam tiga tahun ke depan pengembangan riset dan teknologi sangat penting,'' tutur Menteri Siti.

KLHK juga berkomitmen untuk melakukan supervisi dan penegakan hukum dalam pengelolaan gambut di Indonesia. Juga terus mengoptimalkan pemanfaatan lahan gambut untuk agroforestry dan silvopasture. Hal ini juga berkaitan dengan komitmen perlindungan kubah gambut.

''Indonesia terus mengembangkan kerjasama dengan masyarakat desa melalui Perhutanan Sosial, sebagai salah satu upaya melindungi gambut,'' tegas Menteri Siti. (jpnn)


Dunia internasional melihat bahwa pengalaman Indonesia menangani gambut, sangat baik dipelajari, karena memberi pengaruh besar pada emisi karbon.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News