Dunia pendidikan dan Industri Bersinergi Hadapi Revolusi 4.0

Dunia pendidikan dan Industri Bersinergi Hadapi Revolusi 4.0
Menaker Hanif Dhakiri saat menjadi keynote speaker seminar hubungan industrial kompetensi lulusan politeknik di era revolusi industri 4.0 di Jakarta. Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mendorong kalangan civitas akademika atau lembaga pendidikan bisa bersinergi dengan industri / dunia usaha dalam menghadapi tantangan dan peluang menyambut revolusi industri 4.0. Pentingnya kerja sama kalangan kampus dengan industri, disebabkan kunci dari keberhasilan investasi SDM adalah partisipasi industri.

"Semakin tinggi partisipasi industri, maka akan semakin tumbuh tingkat keberhasilan investasi SDM yang berhasil," ujar Hanif Dhakiri saat menjadi keynote speaker seminar hubungan industrial kompetensi lulusan politeknik di era revolusi industri 4.0 bertema "Revolusi Industri 4.0 Indonesia harus siap untuk peluang dan tantangan khususnya di bidang ketenagakerjaan" di Jakarta, Senin (19/11).

Hanif Dhakiri menjelaskan, dijadikannya tingkat pendidikan sebagai salah satu indikator bagi pekerja yang ikut bersaing memperoleh kesempatan bekerja, maka kualitas tenaga kerja Indonesia masih perlu diperbaiki. Salah satu upaya menguatkan peran strategis dari lembaga pendidikan yakni melalui pembelajaran langsung (live education) sehingga dapat meningkatkan kompetensi serta sinergitas dan kolaborasi dengan dunia industri.

Saat ini kata Menaker Hanif Dhakiri, pihaknya sedang merumuskan grand design pelatihan vokasi nasional sebagai langkah strategis persiapan SDM Indonesia di era revolusi industri 4.0 dengan melakukan revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan pembaharuan sertifikasi kompetensi.

“Saya berharap kepada semua pihak yang berkepentingan untuk bisa memanfaatkan momentum revolusi industri ini untuk bergerak bersama menciptakan harmonisasi dalam membangun hubungan industrial yang kondusif,“ ujarnya.

Untuk itulah, Menaker Hanif mengajak dunia usaha mengundang para dunia usaha lainnya agar dapat terus membaur dengan instansi pemerintah untuk investasikan sebanyak mungkin SDM agar memiliki kualitas yang baik, jumlah SDM yang memadai, dan persebaran SDM merata di berbagai daerah.

"Tanpa tiga hal tersebut, masa depan kita semakin berat. Karena itu agar tantangan ringan maka kita harus siapkan SDM menjadi SDM unggul dan memiliki daya saing yang baik. Sehingga ekonomi kita bisa tumbuh secara produktif dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan," katanya.

Hanif Dhakiri berharap hasil seminar bisa diciptakan pikiran cerdas dan ciptakan terobosan bagaimana membuat iklim ketenagakerjaan menjadi lebih baik dan mendorong inovasi yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi.

Menaker mendorong kalangan civitas akademika untuk bisa bersinergi dengan industri dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News