Efek Jokowi tak Besar Bukti Ditinggal Pendukung

Menurutnya, ketiga Capres dari tiga Partai terkemuka akan segera sibuk untuk membentuk koalisi dengan partai lain. Satu alat tawar utama yang akan panas dinegosiasikan adalah posisi calon wakil presiden (Cawapres), diikuti dengan negosiasi jumlah kursi di kabinet sebagai alat tawar kedua.
Arya menagtakan cawapres yang populer di mata pemilih menjadi penentu mana koalisi partai yang akan memenangkan Pemilihan Presiden. Bahkan menurutnya, figur cawapres punya bobot lebih tinggi dibandingkan profil partai hasil quick count.
Partai menengah atau kecil, menurut Arya, kalau punya figur cawapres yang sangat populer bisa-bisa punya daya tawar yang lebih tinggi daripada partai yang lebih besar tapi tidak punya figur cawapres.
"Sebaliknya partai pemenang hasil quick count bisa jatuh koalisinya di Piplres jika tidak punya cawapres yang diinginkan rakyat. Kata kuncinya dari hasil Quick Count adalah pengalaman, kemampuan managerial partai, dan ketokohan yang menentukan partai pemenang," tambah Arya. (jpnn)
JAKARTA - Efek Jokowi ternyata tidak sebesar yang diperkirakan untuk mendongkrak perolehan suara PDI Perjuangan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saksi Nurhasan Bantah Keterlibatan Hasto dalam Perintah Rendam Ponsel Harun Masiku
- Menaker: Karyawan, Aset Besar Perusahaan
- Hasan Nasbi Batal Mundur, Legislator: Jangan Ada Lagi Sentimen Pribadi Bicara ke Publik
- Truk ODOL Memakan Banyak Korban, Legislator Mempertanyakan Kinerja Menhub
- Kapan Honorer Tak Lulus PPPK Tahap 1 Masuk Optimalisasi? Ini Bocoran BKN
- Pro Kontra Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia