Efek Trump: Rupiah Melemah, Yuan Juga

Efek Trump: Rupiah Melemah, Yuan Juga
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap mata uang negara-negara lain di dunia menguat sejak Donald Trump resmi menjadi Presiden AS.

Salah satunya terjadi di Indonesia. Rabu (8/2) kemarin, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) ditutup melemah tipis ke Rp 13.337 per USD, setelah sebelumnya sempat menguat di level Rp 13.332 per USD, pada Selasa (7/2).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D. W. Martowardojo menyatakan, saat ini dunia tengah menghadapi ketidakpastian. Terutama terkait kebijakan fiskal dan kekhawatiran dunia akan kebijakan Trump yang cenderung proteksionis terhadap perdagangan global.

"Yang kami perhatikan bukan hanya rupiah, tapi juga melemahnya yuan yang tahun lalu hampir 7 persen. Itu juga akan berdampak ke negara lainnya," kata Agus.

Di dalam negeri, dia memprediksi rupiah akan terpengaruh harga minyak dunia. Prediksi harga minyak dunia sempat meleset dari USD 42 per barel menjadi USD 47. Naiknya harga tersebut juga terjadi saat pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan satu harga BBM.

Hal itu cukup memengaruhi inflasi pada Januari 2017. Dari perkiraan BI yang awalnya 0,64 persen, angka tersebut menjadi terealisasi 0,97 persen. "Tapi, ekonomi dunia potensi tumbuh 3,4 persen, dari yang sebelumnya kami perkirakan 3,2 persen. Ini akan memengaruhi nilai tukar juga," lanjutnya.

Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan menambahkan, penguatan dolar tidak hanya terjadi pada rupiah dan yuan, tetapi juga yen. (rin/c21/noe/jpnn) 


Nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap mata uang negara-negara lain di dunia menguat sejak Donald Trump resmi menjadi Presiden AS.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News