Efisiensi Logistik Pelabuhan Bakal Percepat Pemulihan Ekonomi

Efisiensi Logistik Pelabuhan Bakal Percepat Pemulihan Ekonomi
Pelabuhan (Ilustrasi). Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Penyatuan Pelindo I-IV ini dinilai sebagai momentum untuk menciptakan supply chain logistik pelabuhan, yang lebih efisien.

Direktur Namarin Institute Siswanto Rusdi berharap dengan adanya integrasi semua pelabuhan milik BUMN dalam satu atap komando, setiap pelabuhan memiliki sistem dan standar kualitas layanan yang sama.

“Indonesia adalah negara kepulauan dengan segala potensi dan tantangannya. Pembentukan holding pelabuhan harus diikuti dengan kebijakan yang mampu memangkas mata rantai birokrasi yang selama ini menciptakan ekonomi biaya tinggi. Efisiensi logistik ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi kita,” ujar Siswanto, Rabu (24/11).

Siswanto menjelaskan, biaya mahal logistik sejatinya bisa ditelusuri sejak barang diangkut dari gudang milik konsumen, hingga sampai ke lokasi tujuan.

Dari mata rantai perjalanan barang tersebut, berbagai biaya sudah mengikuti. Mulai biaya yang sifatnya pasti maupun biaya lain yang seringkali tidak terukur.

“Efisiensi logistik harus lebih fokus pada aktivitas yang berada di darat. Seperti memperpendek birokrasi dan mendorong digitalisasi layanan pelabuhan agar biayanya semakin terukur dan pasti. Mengharapkan biaya pelayaran untuk lebih efisien rasanya sulit karena ruang untuk itu sangat terbatas,” jelasnya.

Direktur Strategi PT Pelabuhan Indonesia Prasetyo menuturkan biaya logistik di Indonesia mencapai 23 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Dari 23 persen itu, biaya logistik di laut hanya sekitar 2,8 persen.

Dengan adanya integrasi semua pelabuhan milik BUMN dalam satu atap komando, setiap pelabuhan memiliki sistem dan standar kualitas layanan yang sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News