Ekon Goes to Campus di Undip, Bahas Peran Generasi Muda dalam Transformasi Ekonomi Nasional

jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyelenggarakan acara Ekon Goes to Campus dengan tema 'Peran Penting Generasi Muda Mendukung Transformasi Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045'di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Rabu (25/9).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah saat ini tengah berfokus dalam mendorong pemanfaatan bonus demografi untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut menunjukkan generasi muda memiliki peran strategis dalam mendukung transformasi ekonomi serta menentukan arah masa depan bangsa.
Melalui inovasi, kreativitas, serta adaptasi teknologi, generasi muda memiliki kekuatan besar untuk mengakselerasi pembangunan dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.
Dengan demikian, peran generasi muda tidak hanya terbatas pada kontribusi dalam ekonomi digital dan inovasi, tetapi juga mencakup partisipasi aktif dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Salah satu langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045 yakni dengan menjadi bagian dari the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), di mana standar kebijakan ekonomi dan sosial internasional diterapkan.
Guna mencapai hal tersebut, keterlibatan mahasiswa dan lembaga pendidikan sangat penting dalam menyiapkan SDM yang kompetitif, berwawasan global, dan mampu menghadapi dinamika ekonomi dunia.
Ekon Goes to Campus yang kembali digelar Kemenko Perekonomian menghadirkan antusiasme ratusan mahasiswa Undip Semarang
- Pemerintah Prediksi Nilai Transaksi Ritel di 2025 ini Bakal Turun 8 Persen
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- PNM Wujudkan Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas lewat Ruang Pintar
- Kemenko PM Uji Publik Standar Pendampingan Usaha lewat Pilar Berdaya Bersama
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD