Ekonom Buka-bukaan soal Penyebab Minyak Goreng Langka, Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai intervensi pemerintah dalam stabilisasi minyak goreng sangat membingungkan.
Menurut Bhima, subsidi dan pemberlakukan harga eceran tertinggi (HET) malah membuat minyak goreng langka.
Hal itu disebabkan masih banyaknya pedagang menjual stok lama dengan harga subsidi sehingga merugi.
"Bulog tidak bermain di minyak goreng jadi rantai distribusinya tidak dikuasai oleh BUMN maupun pemerintah," ungkap Bhima kepada JPNN.com, Selasa (8/3).
Kendati demikian, tiga sampai tujuh rantai distibusi produsen minyak goreng ke konsumen distributornya bukan dari pemerintah.
Bhima menyarankan agar pedagang ritel menahan untuk menjual minyak goreng yang subsidi HET karena stok lama belum habis.
"Minyak goreng itu expired date-nya bisa satu tahun lebih jadi dia sudah beli mungkin satu tahun yang lalu, sehingga masih banyak digudang," kata Bhima.
Oleh karena itu, Bhima mengimbau seharusnya pemerintah membeli stok lama sehingga penjual tidak rugi karena stok lama banyak yang tidak berguna.
Ekonom Bhima Yudhistira menilai intervensi pemerintah dalam menstabilkan harga, bikin minyak goreng langka.
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!