Ekonom Sebut Korporasi Petani Berdampak Luar Biasa, Ini Sebabnya
"Apabila korporasi petani ini bisa dijalankan dengan baik, maka seharusnya DSR (Debt Serve Ratio) para petani bisa tejaga dengan baik, sehingga tidak ada keraguan bagi pemerintah untuk hadir sebagi penjamin para petani," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Surya, dengan hadirnya program korporasi petani tersebut, memberikan peluang hasil produksi pertanian dapat diserap pasar menjadi lebih tinggi, apabila pemerintah melaksanakan tugasnya dengan baik dalam menentukan komoditas yang perlu diproduksi.
"Keuntungan yang diperoleh menjadi lebih maksimal. Karena pemerintah bisa dengan mudah memberikan pelatihan mengenai manajemen produksi yang lebih efektif dan efisien. Dan melalui permodalan atau KUR Pertanian tentu akses modal menjadi lebih mudah. Apabila pemerintah berani penjadi penjamin bagi para petani," tutup Surya.
Korporasi petani yang dijalankan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dari aktivitas petanian.
Pemerintah melakukan penguatan dari hulu ke hilir, petani diharapkan akan mendapatkan keuntungan lebih besar. Termasuk soal akses modal.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus lakukan pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani. Hal tersebut bertujuan antara lain untuk membuat kelompok petani dalam jumlah besar dan membekali kelompok petani tersebut dengan manajemen, aplikasi, cara produksi dan pengolahan yang modern, serta kepastian pasar yang lebih baik.(mcr10/jpnn)
Ekonom menilai korporasi petani berdampak luar biasa bagi sektor pertanian, berikut penjelasannya
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- HPL Badan Bank Tanah Ciptakan Lapangan Pekerjaan dan Pemerataan Ekonomi
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- Jadi 9,55 Juta Ton, Ini Perincian Jumlah Pupuk Bersubsidi
- SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT
- Kementan Tetapkan Kriteria Petani Penerima Pupuk Bersubsidi 2024
- Pandawa Agri Indonesia Raih Sertifikat EPD