Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai kinerja fiskal Indonesia pada awal 2025 memperlihatkan tantangan yang serius.
Data terbaru yang dirilis dalam APBN KiTa edisi Februari 2025 hari Kamis 13/03 mencatatkan pendapatan negara hanya mencapai Rp 316,9 triliun atau baru 10,5 persen dari target APBN tahun ini.
Nur Hidayat menilai jika dibandingkan periode yang sama pada 2024, angka ini turun drastis sebesar 20,85 persen, dari sebelumnya Rp 400,4 triliun.
"Penurunan ini merupakan sinyal keras bahwa fondasi fiskal Indonesia sedang menghadapi tekanan berat, bahkan sebelum memasuki kuartal kedua tahun anggaran," kata Nur Hidayat dikutip Minggu (16/3).
Menurut dia, dari sisi penerimaan pajak, kondisi tampak lebih mengkhawatirkan.
Sebab, hingga Februari 2025, penerimaan pajak baru mencapai Rp 187,8 triliun atau 8,6 persen dari target APBN.
Capaian ini anjlok 30,19 persen dibandingkan penerimaan pajak pada Februari 2024 yang mampu mencapai Rp 269,02 triliun.
Penurunan tajam penerimaan pajak ini menjadi tantangan serius karena pajak merupakan tulang punggung pendapatan negara.
Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menilai kinerja fiskal Indonesia pada awal 2025 memperlihatkan tantangan yang semakin n
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung