Ekonomi Berantakan, Kok Kaum Tajir Rusia Malah Borong Perhiasan Bulgari?

Ekonomi Berantakan, Kok Kaum Tajir Rusia Malah Borong Perhiasan Bulgari?
CEO Bulgari Jean-Christophe Babin mengakui bahwa pihaknya telah menjual lebih banyak perhiasan di Rusia sejak pihak Barat menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap negara tersebut. Foto: GABRIEL BOUYS / AFP

jpnn.com, MOSCOW - Jika sanksi ekonomi Barat membuat warga kebanyakan panik dan berbondong-bondong menarik simpanan mereka di bank, orang kaya Rusia justru memborong barang mewah seperti jam tangan dan perhiasan.

Daily Mail melaporkan bahwa Bulgari telah menjual lebih banyak perhiasan di Rusia dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk jangka pendek ini (sanksi ekonomi) mungkin bagus untuk bisnis. Mungkin perhiasan Bulgari dipandang sebagai investasi aman," ujar Jean-Christophe Babin, CEO brand perhiasan Italia tersebut menanggapi fenomena di Rusia, Kamis (3/3).

Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya terkait invasi militer Rusia ke Ukraina telah menghancurkan nilai rubel dan memaksa pemerintah membatasi pergerakan uang tunai.

Presiden Vladimir Putin telah melarang penyetoran uang tunai ke rekening asing dalam rangka mencegah orang kaya melarikan harta mereka ke luar negeri dan semakin merusak stabilitas ekonomi.

Dengan membeli barang-barang mewah bernilai jual tinggi, kaum tajir berharap nilai aset mereka bisa terselamatkan.

Seperti emas, harga perhiasan dan jam tangan desainer dapat bertahan, bahkan meningkat di tengah situasi kekacauan ekonomi yang disebabkan oleh perang dan konflik.

Meskipun banyak perusahaan seperti Apple, Nike dan raksasa minyak Shell dan BP angkat kaki dari Rusia, merek-merek mewah Eropa tetap bertahan dan mengalami peningkatan penjualan.

Saat warga kebanyakan panik dan berbondong-bondong menarik simpanan mereka di bank, orang kaya Rusia justru memborong barang mewah seperti jam tangan dan perhiasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News