Ekspor Kayu ke Uni Eropa Terus Menurun
Kendati demikian, nilai ekspor kayu Indonesia ke Uni Eropa menurun 2,4 persen per tahun.
Kayu Indonesia diterima Uni Eropa karena mengantongi lisensi forest law enforcement, governance, and trade (FLEGT).
”Inggris adalah pasar strategis ekspor kayu olahan dan produk kayu Indonesia di Uni Eropa,” ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri.
Pangsa pasar Inggris tercatat 27,11 persen dengan kenaikan rata-rata per tahun yang tinggi 10,14 persen per tahun.
Jerman dan Belanda juga menjadi pasar utama ekspor dengan pangsa masing-masing 25,20 persen dan 23,49 persen.
Meski begitu, tren ekspor ke Jerman dan Belanda turun setiap tahunnya, masing-masing 4,94 persen dan 3,83 persen selama 2011–2015.
”Kondisi pasar Inggris masih sangat potensial jika dibandingkan dengan kondisi secara umum di Uni Eropa,” terangnya.
Pesaing utama Indonesia dalam memasok kayu olahan dan produk kayu di pasar UE adalah negara-negara anggota Uni Eropa.
Kayu olahan dan produk kayu masih menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan.
- Penjualan Momogi Stick ke Korea Selatan Tembus Hingga Ratusan Juta
- Lasambal Jowma UMKM Binaan Kemenkeu Satu Banten Sukses Ekspor Sambal Pecel ke Hongkong
- Pasar Daun Kelor Meluas ke Mancanegara, Bea Cukai Yogyakarta Siap Beri Asistensi Ekspor
- Mulai Dilepas, Ribuan Kontainer Tertahan Akibat Persetujuan Teknis
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Bea Cukai Bekasi Resmikan Kawasan Berikat Mandiri PT LG Electronics Indonesia di Cibitung