Emisi Gas Rumah Kaca Australia Diperkirakan Terus Naik Hingga Tahun 2030

Ini berarti, Australia bisa membuang di atas target 5% menggunakan kredit tersebut untuk mengejar ketertinggalan.
Aturan Protokol Kyoto memiliki dukungan bipartisan (kedua kubu politik di Australia).
Emisi yang dicegah melalui Dana Pengurangan Emisi Pemerintah Australia juga diperhitungkan dalam kewajiban Protokol Kyoto. Dana tersebut sejauh ini telah menciptakan kontrak atas potensi 93 juta ton simpanan gas rumah kaca.
"Secara absolut kami tak akan memenuhi target 5%," sebut Hugh.
Ia menerangkan, "Pemerintah memiliki apa yang disebut sebagai akumulasi. Mereka memiliki kredit dari kinerja masa lalu di mana kami mencapai target lebih baik sehingga mereka bisa menggunakan atau menyerah untuk memenuhi komitmen internasional tahun 2020.”
"Jadi kami akan memenuhi kewajiban internasional kami di bawah Protokol Kyoto. Tapi tahukah anda, kita sedang menggunakan kredit untuk mencapainya. Dan itu berarti bahwa emisi nyata kita bisa di atas target tapi kita masih memenuhi aturan hukum," sambungnya.
Hugh mengatakan, perhitungan Reputex menunjukkan, emisi Australia akan terus tumbuh dari tahun ke tahun sampai setidaknya tahun 2030.
Meski demikian, Ian Fry, mantan negosiator untuk Tuvalu dan pakar aturan perubahan iklim PBB, mengatakan, menggunakan kredit untuk memenuhi komitmen sepenuhnya masih sesuai dengan aturan Protokol Kyoto.
Menurut analis pasar ‘Reputex’, emisi gas rumah kaca di Australia terus meningkat dan tak menunjukkan tanda-tanda surut. Hugh Grossman,
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan