Empat Lawang dan Palembang Paling Rawan

Empat Lawang dan Palembang Paling Rawan
Ribuan personel polisi tengah disiagakan. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, SUMSEL - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan mencopot kapolda-kapolres yang gagal menangani konflik pilkada di daerah 2018.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara langsung merespons cepat warning tersebut.

"Karena itulah pengamanan pilkada di Sumsel akan jadi prioritas kami. Salah satunya cegah konflik," ujarnya seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Meskipun pilkada serentak baru berlangsung 27 Juni 2018, pihaknya sudah terjunkan 9.300 personel di-back up TNI untuk kawal tahapan pilkada, setelah gelar pasukan Operasi Mantap Praja Musi 5 Januari lalu.

"Kita pastikan anggota polisi bekerja profesional agar pengamanan maksimal," sebutnya. Jadi selama bertugas, polisi jangan ikut-ikutan berpolitik, foto bareng atau selfi dengan paslon siapa pun diharamkan.

Apabila ada personel yang “nakal”, Zulkarnain akan memberi sanksi tegas. Tak tangung-tanggung, 3 sanksi sekaligus seperti warning Kapolri. "Sanksi etika, profesi atau pencopotan jabatan, juga tindak pidana pemilu. Ingat itu, saya tidak main-main dan akan saya buktikan,” lanjutnya.

Ini untuk memastikan semua anggota polisi betul-betul netral. "Semua personel sudah bergerak mengawal pilkada, mulai dari pengamanan jadwal kegiatan tahapan, pengamanan orangnya seperti anggota KPU, paslon, dan timses," ujarnya.

Kemudian mengamankan logistik, penghitungan suara, kotak suara, kantor KPU dan Panwaslu. Pihaknya pun menyebar anggota ke tengah masyarakat untuk antisipasi keributan massa. "Siapa pun yang mengacau akan ditindak tegas. Kondusivitas harus terjaga,” ujarnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan mencopot kapolda-kapolres yang gagal menangani konflik pilkada di daerah 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News