Entah Mengapa Tiba-tiba tak Mau Lagi jadi Imam Salat di Masjid
Sebuah rumah dua lantai dengan warna cat kombinasi kuning dan ungu langsung digaris polisi. Rumah tersebut milik terduga pelaku bom Kampung Melayu yang berinisial JIS.
Tepat di depan rumah tersebut, terdapat sebuah bengkel. Pemilik bengkel yang bernama Efendi mengaku tidak begitu mengenal JIS. ”Jarang keluar orangnya,” ujarnya.
Menurut dia, JIS bekerja sebagai pengusaha konfeksi. Di dalam rumah itu, usaha konfeksi tersebut dijalankan. ”Bikin kerudung itu,” ujarnya.
Beberapa tahun lalu JIS memang sangat ramah kepada warga. Bahkan, dia kerap menjadi imam di masjid kampung.
Namun, sekitar setahun belakangan JIS menolak untuk menjadi imam kampung. ”Entah kenapa,” kata dia.
Sementara itu, Suherman, tetangga JIS, mengaku tidak mengenal pengusaha konfeksi tersebut. Dia membenarkan bahwa sebelumnya JIS memang merupakan imam di masjid. Tapi, entah mengapa dia tidak lagi menjadi imam.
Yusri menambahkan, dari tiga penggerebekan itu, diketahui pelaku begitu tertutup dengan masyarakat dan lingkungannya.
Karena itu, sebenarnya keaktifan masyarakat untuk saling mengenal dan melihat bila ada orang baru menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya kejahatan.
Tiga terduga anggota jaringan teroris pengebom Terminal Kampung Melayu rata-rata tertutup. Ada yang namanya sampai tak dikenali meski mengontrak
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- 60 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Gedung Crocus Rusia