Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun

Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun
SARS-CoV-2 adalah virus corona terbaru yang menyebabkan pandemi namun bukanlah yang pertama kali terjadi. (Supplied: NIAID-RML)

Sejarah tercatat di gen kita

Sama seperti pepohonan, gen yang kita miliki bisa menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu.

Mutasi random dalam gen kita akan membuat sebagian orang lebih mudah terkena infeksi penyakit atau mengalami tingkat penyakit yang lebih parah dibandingkan yang lainnya.

Sebagai contoh, penelitian baru-baru ini menemukan mereka yang memiliki gen dari Neanderthals sekitar 50 ribu tahun lalu, berisiko mengalami gejala COVID-19 yang lebih parah.

Namun mutasi lain bisa berdampak sebaliknya, bahkan memberikan perlindungan ketika wabah penyakit terjadi.

"Jadi yang terjadi selama beberapa generasi adalah varian gen yang menguntungkan akan semakin berkembang," kata peneliti lainnya, Yassine Souilmi dari University of Adelaide.

"Dan ini akan meningggalkan jejak yang sangat jelas beberapa generasi berikutnya."

Namun menurut Dr Soulimi, diperlukan waktu sekitar 500 sampai 1.000 tahun hingga tanda tersebut muncul dalam genome warga.

Dr Soulimi dan peneliti lain menduga manusia mungkin pernah berhubungan dengan virus corona sebelumnya terlihat dari genome mereka sekarang.

Epidemi virus corona pernah terjadi di kawasan Asia Timur sekitar 25 ribu tahun lalu dan buktinya bisa terlihat di gen kita sendiri

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News