Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Umumkan Potensi Bahaya, Harap Waspada

Erupsi Gunung Merapi, BPPTKG Umumkan Potensi Bahaya, Harap Waspada
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/3/2023). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa. (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)

jpnn.com, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengumumkan potensi bahaya di sisi barat laut Gunung Merapi yang tengah erupsi.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyebut potensi bahaya itu selain yang bersumber dari kubah lava tengah dan kubah lava sisi barat daya Merapi yang hingga kini terus mengalami pertumbuhan.

"Ada potensi bahaya yang lain di mana pada sektor barat laut (Gunung Merapi) ini terjadi pergerakan, terjadi inflasi sehingga ini juga tetap kami ingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan," ujar Agus di Yogyakarta, Minggu (12/3).

Dia menyebut ada deformasi atau perubahan bentuk pada permukaan tubuh gunung di sisi barat laut Merapi yang terpantau selama dua tahun terakhir.

Deformasi tersebut sebelumnya hanya terjadi pada lokasi dua kubah lava gunung api aktif itu, yakni di tengah kawah dan sisi barat daya.

"Ini sesuatu yang unik, selain unik juga berpotensi bahaya sehingga perlu kami sampaikan," ucapnya.

Menurut Agus, laju deformasi pada sisi barat laut Merapi sebesar lebih dari 15 meter dalam kurun waktu dua tahun.

Perkembangan itu cukup besar jika dibandingkan deformasi saat menjelang erupsi Merapi pada 2006 dan 2010 yang kurang dari 4 meter, meski kala itu terjadi dalam tempo yang cepat.

BPPTKG umumkan potensi bahaya terkait erupsi Gunung Merapi yang terjadi beberapa hari terakhir. Begini penjelasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News