Fadli Zon Menyebut Ada Pihak Ambil Keuntungan dari Kesusahan Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon merespons adanya pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari uji usap COVID-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Mantan wakil ketua DPR itu menyesalkan adanya RS yang mengambil kesempatan dalam kesempitan terkait uji usap PCR tersebut.
Bahkan, ia menilai hal semacam ini merupakan tindakan mengambil keuntungan dari kesusahan.
"Kesempatan dlm kesempitan. Keuntungan dr kesusahan," twit Fadli di akun @fadlizon di Twitter dilihat, Sabtu (5/9).
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) itu menilai RS seenaknya menentukan harga uji usap PCR karena tidak ada standar aturan terkait berapa yang seharusnya dibayar masyarakat.
"Knp RS bisa seenaknya tentukan harga, krn tak ada aturan harga PCR," kata Fadli Zon.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal (Letjen) Doni Monardo mengungkapkan ada rumah sakit yang mematok harga tes usap (swab) menggunakan metode polymerase chain reaction di atas Rp 2,5 juta.
Menurut Doni, harga asli swab PCR di kisaran Rp 500 ribu
Fadli Zon menyesalkan adanya pihak tertentu yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, mengambil keuntungan dari kesusahan rakyat.
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar