Fadli Zon Sebut Terorisme Dibuat-buat, Ferdinand Bereaksi Keras, Minta Prabowo Subianto Bertindak

Fadli Zon Sebut Terorisme Dibuat-buat, Ferdinand Bereaksi Keras, Minta Prabowo Subianto Bertindak
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean meminta Prabowo Subianto bertindak atas pernyataan Fadli Zon soal terorisme dibuat-buat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean bereaksi keras menanggapi pernyataan politikus Gerindra Fadli Zon yang menyebut terorisme itu tidak ada dan mayoritas dibuat-buat.

Ferdinand mengatakan jangan sampai publik disesatkan oleh informasi tidak benar, menyesatkan, dan menggiring opini bahwa terorisme dibuat-buat.

Menurut dia, pernyataan Fadli Zon soal terorisme tidak ada dan hanya dibuat-buat itu juga mendiskreditkan pemerintah dan kepolisian.

"Seolah-olah pemerintah dan kepolisian merekayasa tentang keberadaan terorisme. Saya harus menyatakan bahwa Fadli Zon menyesatkan dan sesat pikir," kata Ferdinand dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN.com, Jumat (15/10).

Mantan politikus Partai Demokrat itu menilai terorisme dan teroris di seluruh dunia itu nyata adanya, bukan sesuatu yang dibuat-buat atau direkayasa.

Di Indonesia sendiri, kata Ferdinand, aksi terorisme telah berulang kali terjadi dan yang terbesar adalah Bom Bali yang menewaskan ratusan orang. Di Amerika, menara kembar runtuh dan menewaskan ribuan orang.

Begitu juga di Suriah, Lebanon, Irak, Afghanistan dan banyak negara telah menjadi korban dan merasakan betapa sadisnya perlakuan para teroris. Aksinya nyata, korbannya nyata, baik itu yang tewas maupun cacat seumur hidup.

"Itulah makanya saya katakan bahwa Fadli Zon ini menyesatkan dan sesat pikir. Jangan-jangan Sdr Fadli Zon ini mendukung tindakan sadis terorisme dan mendukung para pelaku teroris sehingga juga meminta Densus 88 dibubarkan," tuturnya.

Ferdinand Hutahaean meminta Prabowo Subianto selaku ketum Gerindra bertindak atas pernyataan Fadli Zon yang menyebut terorisme dibuat-buat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News