Fahri Hamzah: Pak Jokowi Sudah Nantang-nantang nih
"Jadi ini sudah dihidupkan nih dua tahun sebelum pemilu. Karena tahun depan kan seperti beliau bilang kan, bulan September-Agustus itu capres sudah ada. Artinya kampanye lebih kencang," katanya.
Namun, Fahri mengingatkan, menghidupkan mesin nonpartai seperti Projo dan relawan lain setahun sebelumnya juga punya efek buruk. "Efek buruknya adalah kompetisi ini akan liar," tegasnya.
Sebab, ujar Fahri, ada banyak kelompok relawan yang kadang-kadang tidak ada penanggung jawabnya. Terutama relawan-relawan di sosial media dan sebagainya.
"Nah situasi akan panas, tapi panasnya itu banyak yang tidak diketahui apinya datang dari mana," ungkap Fahri.
Dia menyebut, perang antarrelawan di media sosial lebih hangat daripada antarpartai.
Fahri mengatakan, kalau mesin partai, aturan perangnya sudah jelas. Tapi, kalau relawan perang, aturannya tidak jelas.
"Dia jadi menteri ternyata dia relawan, dia jadi pejabat ternyata dia relawan, kan bisa juga itu terjadi," katanya.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berpendapat, relawan ini tidak punya mekanisme pertanggungjawaban formil.
Fahri Hamzah menilai, permintaan Jokowi agar relawannya Projo bersiap-siap menghadapi tahun politik harus direspons kandidat capres lainnya.
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!
- Elektabilitas PSI dan Gelora Terdongkrak Tokoh Parpol dan Prabowo-Gibran, Begini Datanya