Fahri Luncurkan Buku Mengapa Indonesia Belum Sejahtera?
Dalam alat ukut yang dipakai negara selama ini, manusia tampak dinilai hanya sebatas manusia ekonomi yang materialistik. "Sehingga kemajuan yang terpotret hanya menampilkan sejauh mana kebutuhan materi terpenuhi, itu pun dalam standar yang minimum," ungkapnya.
Dalam masa tugas sebagai pimpinan DPR yang membawahi bidang kesejahteraan rakyat, Fahri sudah melakukan perjalanan ke semua daerah di Indonesia baik perkotaan maupun pelosok terdalam dan terluar.
"Realitas yang saya hadapi dalam perjalanan tersebut membuat saya berpikir ulang dan mempertanyakan capaian-capaian statistik selama ini," kata dia.
Menurut Fahri, statistik dan alat ukur yang menjadi pegangan negara selama ini tampak tidak ada maknanya jika dihadapkan pada realitas bangsa ini yang begitu besar dan kompleks.
Fahri di halaman 172 bukunya mengingatkan bahwa data yang akurat dan konsisten adalah kunci utama dalam pengambilan kebijakan. "Dalam konteks kebijakan pengentasan kemiskinan, soliditas data jumlah orang miskin dan profil kemiskinan menjadi kata kunci dari keberhasilan program," ujar Fahri.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengapresiasi peluncuran buku ini. "Kami bangga peluncuran semoga ini menjadi titik Indonesia menuju sejahtera," kata Indra. (boy/jpnn)
Menurut Fahri, buku Mengapa Indonesia Belum Sejahtera? ini mengindentifikasi persoalan dalam pengukuran kinerja ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Redaktur & Reporter : Boy
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!
- Elektabilitas PSI dan Gelora Terdongkrak Tokoh Parpol dan Prabowo-Gibran, Begini Datanya