Fate of the Furious Hantam Box Office Global dengan Kecepatan Tinggi

Fate of the Furious Hantam Box Office Global dengan Kecepatan Tinggi
Poster Fate of the Furious. Foto: Universal Picture

Banyak alasan yang mendasari turunnya minat moviegoers Amerika Utara dalam menonton FF8. Pertama, faktor Paul Walker.

Furious 7 adalah film yang menguras emosi. Di tengah proses syuting, Walker tewas karena kecelakaan. Ending film akhirnya dijadikan ajang farewell Walker dengan seluruh fans.

Adegan mobilnya dan Dominic Toretto yang berpisah di persimpangan, ditambah merdunya suara Charlie Puth ketika menyenandungkan To See You Again, sukses bikin (sebagian besar) penonton menangis bombai.

’’Film kedelapan tanpa Paul Walker. Ketertarikan penonton terhadap film bisa jadi menurun,’’ kata Bock. Review yang cenderung negatif juga mempersulit jalan Fate of the Furious untuk meraih pendapatan optimal di Amerika Utara. Tantangan tersebut dinilai bukan hal baru buat Neal Moritz, produser delapan film Fast and Furious.

’’Sejujurnya, kami nggak pernah benar-benar dihargai sampai rilis Fast Five (2011). Tiba-tiba semua orang membicarakan kami dengan serius,’’ tuturnya, sebagaimana dikutip Entertainment Weekly.

Maklum, ide film dengan adegan fisik intens dan puluhan mobil keren kerap dianggap sebagai film kelas B. Meski kelasnya tidak tinggi, Moritz menggarap franchise film itu dengan kualitas A. ’’Kerja keras itu terbukti dan terbayar. Kami puas,’’ ujar Moritz.

FF8 jelas masih menarik buat para fans setianya. Menggabungkan cast tetap dan para alumnus Fast and Furious lainnya. Peran perempuan diperbanyak, termasuk dengan mendatangkan dua pemenang Oscar. Yakni, Charlize Theron dan Helen Mirren. Kuatnya karakter perempuan cukup memperluas demografi penonton.

Dengan hasil yang tidak pernah mengecewakan, wajar bila Universal ketagihan menggarap film bertema balapan tersebut. Rumah studio yang juga pemilik franchise The Bourne itu telah memiliki rencana buat film kesembilan dan kesepuluh.

Tak begitu diminati di dalam negeri, tapi dimangsa dengan sangat rakus di pasar internasional. Itulah ’’nasib’’ Fate of the

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News