Fenny Martha Dwivany, Penemu Formulasi Pelambatan Pematangan Pisang
Menang di Paris seperti Artis Peraih Piala Oscar
Sabtu, 24 November 2012 – 20:02 WIB
Menurut Fenny, alat yang digunakan untuk metode ripening itu tanpa listrik dan pendinginan. Prosesnya juga jauh lebih sederhana dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimiawi sebagai pengawet.
"Oksigen dan karbondioksida juga dihirup oleh manusia kan. Jadi tidak berbahaya," ujarnya.
Penghargaan sebagai ilmuwan muda dari UNESCO dan L"Oreal memudahkan Fenny mengikuti pendidikan post doktoral. Dia pun meraih Endeavour Award, penghargaan untuk ilmuwan berprestasi untuk mengikuti post doktoral di Australia. Hanya, syaratnya penerimanya harus lulusan Australia. "Kebetulan saya lulusan Melbourne sehingga berhak mendapat kesempatan studi itu," ujarnya.
Beasiswa post doktoral juga membawa berkah dalam kehidupan keluarga Fenny. Setelah menikah sebelas tahun, istri Adam Haikal Moeis itu akhirnya mendapat putra pertama saat mengikuti post doktoral pada 2008. "Si Addy (Ananda Dwivano Moeis, putra Fenny, Red) ini anak post dok," tuturnya sambil tertawa.
Dosen Fakultas Biologi ITB Fenny Martha Dwivany menemukan metode melambatkan pematangan pisang. Temuannya itu mendapat penghargaan Science Fellowship
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor