Filosofi Rendang Memikat Forum Gastronomi Dunia

Filosofi Rendang Memikat Forum Gastronomi Dunia
World Forum on Tourism Gastronomy. Foto: Humas Kemenpar

Kemudian, dari hasil diskusi kalangan pakar, keluarlah konsep gastronomi Indonesia yang disebut dengan Triangle Concept, yakni filosofi gastronomi berporos pada 3 tungku segitiga, masing-masing makanan (food), budaya (culture) dan sejarah (history).

"Antara food dan history terhubungkan oleh oleh spices (rempah-rempah); kemudian antara history dengan culture terhubungkan oleh story telling (hikayat); dan antara culture dengan food terhubungkan oleh ritual/ceremony (upacara)," papar Vita Datau yang juga Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI).

Para peserta sangat tertarik dengan filosofi tersebut yang sesuai dengan konsep gastronomi dan keberlanjutan.

Para peserta juga memberikan aplaus ketika digambarkan tentang filosofi menu rendang yang telah dinyatakan oleh CNN sebagai salah satu makanan daging terlezat di dunia.

Disebutkan rendang memenuhi kriteria gastronomi karena di dalamnya terdapat proses pembuatan yang dinamakan marandang, dan filosofi dari setiap unsurnya seperti daging mencerminkan prosperity (kesejahteraan), rempah-rempah mencerminkan enhancement (peningkatan), santan kelapa untuk integrator dan cabe merah untuk good lesson (pelajaran baik).

Untuk mendukung pariwisata gastronomi tersebut, lanjut Vita Datau, Kemenpar juga telah mendorong munculnya operator perjalanan yang fokus pada culinary destinations, seperti di Jogja yang menampilkan Royal Dining Tour.

Pada bagian akhir paparannya, disampaikan bahwa UNWTO telah menerima Ubud di Bali sebagai prototype pengembangan pariwisata gastronomi UNWTO.

Karena itu dalam Forum mendatang Indonesia akan melaporkan langkah-langkah yang diambil untuk mengembangkan pariwisata gastronomi di Ubud.

Indonesia menjadi salah satu pembicara pada sesi Gastronomy Network on Succesful Examples dalam Forum Dunia tentang Pariwisata Gastronomi (World

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News