Final Liga Champions: Beda Ambisi Zidane dan Klopp

Final Liga Champions: Beda Ambisi Zidane dan Klopp
Zinedine Zidane dan Jurgen Klopp. Foto: AFP

jpnn.com, KIEV - Final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool, Minggu (27/5) dini hari WIB, bakal menjadi momen penting buat kedua arsitek tim, Zinedine Zidane dan Jurgen Klopp.

Kedua juru racik memiliki misi berbeda di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kyiv, tempat laga final digelar.

Zidane berambisi membawa Madrid menjuarai Liga Champions musim ini. Andai itu terwujud, Madrid akan menjadi klub pertama yang bisa tiga kali beruntun alias hat-trick juara di era Liga Champions.

Sebelumnya, Madrid sudah mengukir rekor sebagai klub pertama yang juara back to back di era Liga Champions. Madrid melakukannya pada 2015-2016 dan 2016-2017.

Buat Madrid, menjuarai ajang ini tiga kali beruntun sebenarnya bukan hal yang baru. Saat masih bernama Piala Champions, Los Blancos - julukan Madrid, bahkan juara lima kali beruntun yakni pada 1955-1956, 1956-1957, 1957-1958, 1958-1959, dan 1959-1960.

Tak hanya bagi Madrid, tentu rekor itu juga akan diukir oleh Zidane sendiri. Andai terwujud, Zidane akan menjadi pelatih pertama yang mampu tiga kali juara secara beruntun di era Liga Champions. Tak hanya itu, Zidane akan menjadi pelatih pertama yang berhasil juara tiga kali - bahkan beruntun - bersama satu klub di era Liga Champions

Selain itu, Zidane akan menyamai rekor Bob Paisley dan Carlo Ancelotti sebagai juru racik yang tiga kali juara dalam sejarah ajang ini. Paisley melakukannya pada 1976-1977, 1977-1978, dan 1980-1981 dan semuanya bersama Liverpool.

Sedangkan Ancelotti melakukannya pada 2002-2003, 2006-2007, dan 2013-2014. Pada 2002-2003 dan 2006-2007 bersama AC Milan, sedangkan pada 2013-2014 bersama Real Madrid.

Zinedine Zidane dan Jurgen Klopp sama-sama ditunggu rekor andai menang di final Liga Champions.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News