FSGI Menilai Ada yang Bias pada Pidato Mendikbud Nadiem Makarim

FSGI Menilai Ada yang Bias pada Pidato Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim berpidato berkaitan Hari Guru Nasional 2019. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo ikut mengomentari pidato Mendikbud Nadiem Makarim dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2019.

Heru menilai, ada yang bias dalam pidato Mas Nadiem yang juga bos GoJek itu.

"Kami melihat pesan Pak Mendikbud dalam pidato Hari Guru Nasional (HGN) itu sifatnya bias dan paradoksal. Di satu sisi, pada halaman pertama poin satu hingga delapan, Pak Menteri memuji, melihat, dan mengakui guru terbelenggu. Sisi lain, pada halaman dua, Pak Menteri menginginkan perubahan dari guru," ujar dia di Jakarta, Minggu (24/11).

Menurut Heru, berharap perubahan dari guru saja tidak cukup, melainkan harus ada regulasi yang mengatur hal itu. Perubahan dari guru jika tidak didukung dengan payung hukum yang dikeluarkan Kemendikbud, maka tidak akan berjalan dengan baik.

"Kami sebagai pengurus FSGI berharap Pak Menteri mengeluarkan regulasi dan perubahan untuk menuju perubahan itu. Sehingga perubahan itu bisa dari atas ke bawah dan bawah menuju ke atas," kata dia.

Dalam salinan pidato HGN yang sudah tersebar di media sosial, Mendikbud Nadiem Makarim mengajak guru melakukan perubahan di ruang kelas.

Guru, Nadiem, selama ini terbelengu dengan aturan administrasi sehingga sulit mengenali potensi siswa yang berbeda-beda.

"Tugas kementerian menyinkronkan pemerintah daerah dan pusat, karena bagaimana pun guru patuh pada atasan mereka, yang mana adalah kepala daerah," kata Heru.

Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI Heru Purnomo, ada yang bias pada pidato Mendikbud Nadiem Makarim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News