FTUI dan TUAT Jepang Kolaborasi untuk Merespons Tantangan Carbon Capture & Storage

“Workshop ini memberikan ruang untuk membahas strategi dan inovasi terkini dalam pengembangan teknologi CCS untuk mendukung transisi menuju masyarakat berkelanjutan,” kata dia.
Pada workshop itu,Heri menyampaikan isu terkait "Considerative Biosynthesis of Xylonic Acid and Gluconic Acid from Hydrolyzed Palm Fronds Using Gluconobacter Oxydans in a Batch Fermentation Process", sementara dosen lainnya, Sahlan mengupas isu "Enhancement of Sodium Gluconate in Neutralized Oil Palm Fronds Hydrolyzate Fermentation Broth using Low Pressure Nanofiltration."
Kolaborasi tersebut juga merupakan kelanjutan dari diskusi dan kerja sama dengan beberapa akademisi dan profesor Jepang dalam kegiatan Asian Federation of Biotechnology 2022 dan konferensi internasional dua tahunan QiR 2023 FTUI.
FTUI dan TUAT tergabung dalam konsorsium kerja sama sejak 2022 dengan memanfaatkan peluang dari program COI-NEXT untuk memperkuat peran universitas sebagai pusat ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia.
Program COI-NEXT merupakan inisiatif kolaborasi industri-akademisi, di mana universitas dan pihak lainnya memimpin dalam merumuskan visi untuk masyarakat masa depan, mendorong penelitian dan pengembangan untuk mewujudkan visi tersebut, dan membentuk pusat independen industri-akademisi-pemerintah. (mcr4/jpnn)
FTUI dan TUAT Jepang berkolaborasi untuk merespons tantangan global terkait Carbon Capture and Storage (CCS) melalui kerja sama yang inovatif
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April