G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI

Gary Lim, Head of Education & Channels, Global Workspace for Education, Google for Education, yang juga hadir sebagai salah satu Keynote Speaker dalam GSIS menyatakan bahwaGSIS 2025 merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa.
“Not only for me, but also for all the leaders and educators that have been invited. I can tell that the learning opportunities have been immensely great, very useful, and hands-on for the participants," ucap Gary.
Pepita Gunawan, Founder and Managing Director REFO, mengatakan bahwa GSIS 2025 adalah kelanjutan dari program tahun lalu.
Acara ini, selain sebagai ajang pembelajaran, juga sebagai wadah berjejaring bagi para pemangku kepentingan pendidikan dari sekolah-sekolahpemanfaat teknologi Google dalam pembelajaran di seluruh Indonesia.
“Di GSIS ini, para pejuang pendidikan itu datang, bertemu, dan networking, supaya kita semua dapat membangunsupport system yang kuat,” kata Pepita.
Menurut Pepita, dengan hadirnya AI dalam dunia pendidikan, saat ini ada peluang baru yang terbentang di depan mata.
“AI telah menetapkan batasan-batasan baru dalam dunia pendidikan. Menciptakan peluang sekaligus tantangan, yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Jadi kita harus terus update dan upgrade diri kita dalam literasi AI, agar bisa menavigasipesatnya perkembangan teknologi AI ini,” tambah Pepita.
GSIS 2025 menghadirkan empat Keynote Sessions:
Membuka batasan-batasan baru mengenai apa yang mungkin dilakukan dengan AI dalam konteks pendidikan, sehingga bisa memberikan dampak langsung bagi sekolah.
- HaiGuru Komitmen Tingkatkan Kompetensi Guru, Kuasai Teknologi AI
- Lintasarta dan NVIDIA Percepat Adopsi AI di Indonesia
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Google Memperkenalkan Gemini 2.5, Diklaim Paling Cerdas
- Mendunia, Herco Digital Raih Penghargaan di Asia Tenggara
- Korika dan Kemenkes Memanfaatkan AI dalam Pengendalian Penyakit Menular