Gadis Lembut Itu Mendadak Jadi Radikal
Minggu, 07 September 2014 – 08:04 WIB
Sang ibu juga menegaskan bahwa Islam tidak pernah mengajarkan radikalisme atau pembunuhan. Karena itu, dia mengimbau Aqsa bertobat dan pulang ke rumah.
"Kami sudah mengatakan kepadanya bahwa (IS) bukan Islam. Sebagian anggota kelompok tersebut juga bukan pemeluk Islam. Mereka telah melakukan kejahatan dan memantik keonaran," kata ayah Aqsa dalam wawancara dengan media.
Baca Juga:
Namun, doktrin yang telanjur tertanam di kepala Aqsa membuat gadis berjilbab itu tidak bisa menerima nasihat sang ayah.
Aqsa yang lembut telah berubah garang. Berbalut penutup kepala dan cadar, dia menyandang Kalashnikov dan menyerukan perang dengan semua negara yang tidak mau mengakui kepemimpinan IS. (CNN/hep/c10/ami)
GLASGOW - Kelompok militan Negara Islam alias Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS atau ISIL punya banyak cara untuk memikat anggota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kubu Oposisi Israel Dukung Negara Palestina Merdeka dengan Syarat
- Tegas! Mesir Menolak Tampung Warga Gaza di Sinai
- Alhamdulillah, 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Akui Palestina
- Pesawat Singapore Airlines SQ321 Mengalami Turbulensi, 9 WN Malaysia Luka-Luka
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi