Gagal Jadi Polisi dan TNI Pilih Lompat dari Tower

Gagal Jadi Polisi dan TNI Pilih Lompat dari Tower
Gagal Jadi Polisi dan TNI Pilih Lompat dari Tower

jpnn.com - BANGUN PURBA - Gagal menjadi seorang Polisi dan TNI membuat Dedy Fadli (25) kehilangan akal sehatnya. Warga Dusun IV Desa Sialang Kecamatan Bangun Purba, Deli Serdang ini memilih mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari tower.  

Peristiwa tragis itu berlangsung pada Rabu (8/10) sekira pukul 03.00 WIB. Saat keluarganya dan warga tertidur lelap, Dedy memutuskan memanjat seng rumahnya. Suara pijakan kaki Dedy pun menimbulkan suara bising dan membuat keluarganya terbangun. Begitu keluar rumah, ibu dan bapaknya sudah menyaksikan Dedy memanjat tower yang berdiri di bangunan rumah mereka. Arifin berulang kali mencoba membujuk anaknya agar turun dari tower, namun Dedy tak menghiraukannya. 

Dedy yang tampak begitu depresi, beberapa menit kemudian malah memilih melepaskan tangannya dan terjun dari tower setinggi 25 meter itu. Dalam waktu beberapa detik tubuh ayah satu anak itu pun mendarat di tanah. 

Pihak keluarga mencoba menyelamatkan nyawa Dedy dengan membawanya ke Rumah Sakit Umum Grand Medistra Lubuk Pakam. Namun upaya mereka tak berhasil, Dedy menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi luka dan patah di bagian tubuhnya. Diiringi isak tangis, jenazah Dedy kembali dibawa pulang dan disemayamkan di rumah duka. Tepat, sebelum salat zuhur, jenazah Dedy dikuburkan di pemakaman umum tak jauh dari rumahnya.  

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Pos Metro Medan (Grup JPNN), Rabu (8/10), aksi bunuh diri Dedy bukan lah pertama kali terjadi. Pria yang mengidam-idamkan menjadi seorang Polisi atau TNI itu bahkan telah mencoba dua kali. Hanya saja aksinya tersebut berhasil digagalkan pihak keluarga.

Aksi pertama Dedy dilakukan juga dilakukan dengan memanjat seng dan melanjutkan naik ke tiang tower di atas rumahnya. Saat itu Arifin mendengar suara ribut di atas seng rumah dan langsung keluar. Ayah empat anak yang bekerja sebagai menjahit itu kaget ketika menemukan anak bungsu dari empat bersaudara itu telah memanjat tower. 

Arifin pun membujuk korban yang telah empat kali gagal masuk polisi, sekali gagal masuk TNI AU dan sekali lagi gagal masuk TNI AD itu. Lalu Dedy pun turun dari atas seng. Melihat kondisi anaknya yang terlihat depresi, Arifin pun menghubungi anaknya Bripka Decky Aprianto, sekaligus abang korban. Tidak lama berselang, Decky pun tiba di rumah korban dan mencoba memberi semangat pada Dedy.

Berselang beberapa hari, peristiwa serupa terulang lagi. Kali ini, Dedy memanjat atap seng rumah tetangga mereka Aminan, yang terletak di depan rumah korban. Melihat hal itu, Bripka Decky Aprianto mencoba membujuk korban agar turun dari atas atap seng tetangganya itu. Untuk kedua kalinya, korban mendengarkan permintaan abangnya dan segera turun dari atas atap seng rumah milik Aminan. 

BANGUN PURBA - Gagal menjadi seorang Polisi dan TNI membuat Dedy Fadli (25) kehilangan akal sehatnya. Warga Dusun IV Desa Sialang Kecamatan Bangun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News