Gagal Tembus Akabri, Jualan Tongseng di Jatinegara

Gagal Tembus Akabri, Jualan Tongseng di Jatinegara
Paguyuban Karawitan Sedayu Laras melantunkan gending-gending kesukaan Sutarman lagi, Minggu (27/10). Foto: RIDLWAN HABIB/JAWA POS
Rupanya, ajudan dan pengawal Sutarman dilarang masuk kampung. "Dia tidak suka diistimewakan," ujar Slamet yang lebih tua dari Sutarman.

 

Sementara itu, Simin, 67, yang pernah mempekerjakan Sutarman saat berdagang tongseng di Jakarta juga sangat bangga karena mantan anak buahnya tersebut kini menjadi petinggi di kepolisian Indonesia. "Kalau ingat Pak Tarman jualan tongseng, hati saya bangga sekali," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, tepi Dusun Dayu.

 

Simin menceritakan, pada 1978-1979, dirinya mengadu nasib sebagai pedagang tongseng keliling di sekitar Pasar Gembrong, Jatinegara. Saat itulah Sutarman yang baru lulus STM ikut dirinya untuk berjualan. "Beliau ikut saya mikul tongseng keliling Jatinegara."

 

Selama ikut Simin, Sutarman jarang mengeluh. "Beliau jujur. Soal uang, selalu setor kepada saya sak lakune (sesuai yang terjual). Semoga saat jadi Kapolri juga tetap jujur," katanya. (*/c5/ari)

SELASA pagi (29/10) ini tongkat komando kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) resmi dipegang Komjen Sutarman. Anak petani dari pelosok desa


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News